Catatan :

Jangan buang waktu Anda dengan orang yang hanya mengingat kejelekan masa lalu Anda. Jika dia tak mampu lupakan masa lalu Anda, maka lupakan mereka.

Note :

Jika kita telah yakin dan berserah sepenuhnya pada Tuhan, maka Tuhan akan membimbing kehidupan kita.

Note :

Jadikan hari ini adalah hari yang paling indah dalam hidup Anda. Karena sesungguhnya tak ada yang tahu sampai kapan kita akan dapat merasakan hidup.

Note :

Tebarkan senyum semangat pada sekitar Anda, karena sesungguhnya senyum adalah ibadah kecil yang berpengaruh besar.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 13 Agustus 2012

[UNGU] belajar

"Ketika kamu mendaki gunung, berhentilah sejenak untuk melihat pemandangan. Namun bila tiba-tiba akan datang angin topan, kamu bisa membangun kincir angin atau membangun tembok pertahanan", dikutip dari status Yahoo Messenger seorang sahabat baik.

Aku putuskan untuk membangun kincir angin. Karena ini akan bermanfaat buat sahabat-sahabatku kelak.

Mungkin ini adalah batu kecil yang mengganjal kincir angin yang aku buat. Sehingga kincir angin itu tidak bisa berputar dengan sempurna. Tapi, batu itu mengingatkanku bahwa perputaran kincir air jangan terlalu cepat, nanti bisa cepet rusak loh kincirnya.

Seperti menggenggam pasir. Jangan terlalu kuat dan jangan terlalu lembut. Mungkin kali ini aku menggenggam pasir itu terlalu kuat sehingga ia lari dari genggaman. Wahai pasir, maafkan jika tanganku menggenggammu terlalu kuat. Aku tak bermaksud begitu. Mungkin kala itu aku sedang marah, atau sedih, atau aku sedang bahagia, atau aku sedang banyak pikiran, atau aku sedang menghadapi suatu masalah. Aku tak yakin kamu mengetahui itu. Hai pasir, mungkin aku memang salah. Aku harus banyak belajar memahami orang lain. Ilmu ku masih sedikit untuk pelajaran satu ini (Mata Pelajaran 'Memahami Orang Lain'). Sebuah mata pelajaran yang sungguh aku minati, tapi sampai saat ini aku masih belum lulus juga di mata pelajaran yang aku minati ini. 

Di satu sisi, aku merasa kalau kamu (pasir) tak rela melihatku bahagia. Kamu mungkin melupakan satu hal kecil dari ku. Bahwa aku sedang menggenggammu. Mungkin kamu lupa bahwa kamu sedang berada di genggamanku. Kamu dan aku, dekat. Mungkin kamu tak menyadari itu, atau kamu memang belum menyadari itu. Mungkin kamu belum mengerti ku. Tapi, itu tidak menjadi masalah untukku. 

Ingin rasanya aku menggenggammu lebih erat, sangat erat dan semakin erat. Tapi itu tak kulakukan. Karena ku tahu, jika tanganku berlaku demikian, itu bukan aku yang melakukan itu, tapi dia. Dia yang mempunyai permintaan pada Tuhan untuk selalu menggoda anak Adam dan Hawa.

Wahai pasir, tetaplah kau berada di genggamanku, menerima kehangatan, kebahagiaan dan kelembutan tangan ini. Meskipun sesungguhnya tangan ini bukanlah tangan yang halus dan lembut. Tangan ini memang tidak halus dan lembut, tapi ia mampu memancarkan kehangatan dan kebahagiaan yang akan diberikan pada pasir di genggamannya sehingga pasir itu nyaman dalam genggaman.

Tapi jika kamu (pasir) tak ingin lagi berada digenggamanku, aku akan melepasmu perlahan. Agar kamu tidak terkejut pada kadar kehangatan dan kebahagian yang berbeda. Jika itu inginmu, dengan lapang dada akan ku lakukukan. Karena ku tahu bahwa kamu akan lebih nyaman berada pada genggaman yang sesuai dengan kadar kebahagiaan dan kehangatan yang kamu bawa. Mungkin kadar kehangatan dan kebahagian yang ku miliki terlalu sedikit, sehingga kamu masih haus dan lapar akan kehangatan dan kebahagiaan. Maafkan aku jika tangan ini tak mampu membuat lebih kehangatan dan kebahagiaan. Maaf.